Kamis, 22 September 2011
as sausaners
[caption id="attachment_44" align="alignnone" width="300" caption="my family from as sausan"][/caption]
ujian skripsi
Bismillahi tawakaltu ‘alallohi laa hawla walaa quwwata illa billah…
Dengan izinNya melangkahlah kaki-kaki kecil seorang mahasiswi tingkat akhir dari sebuah lorong kecil berjudul gang sa’abun. Setiap kali ia menjejaki bumi Alloh teriring do’a-do’a yang mengalir begitu saja dari lisannya. Setahun yang lalu, ia mengiringi kakak tingkatnya memasuki gerbang akhir studi mereka di kampus tersebut. Setahun yang lalu, ia bergumam…” insyaAlloh kelak aku akan merasakan kecemasan mereka, kegalauan menjelang ujian skripsi dan bagaimana rasanya isi perut serasa terangkat ke ulu hati, nafsu makan berkurang, berat badan menurun drastis bahkan tangisan tanpa sebab akibat stress…” Semua itu telah ia lampaui, dua hari yang lalu menjelang tidur malamnya, ia menangis…menangis sepuasnya. Yang ada dipikirannya adalah ketakutan, ketakutan akan apa yang akan dilakukannya dua hari kemudian. Ketakutan akan mengecewakan kedua orang tua, ketakutan akan mengecewakan dosen pembimbingnya dan segala ketakutan. Sungguh itu bukanlah akhlaknya sebagai seorang muslimah. Malam itu, ia menjadi gadis yang cengeng. Sungguh kekanak-kanakan, tidak dewasa-s.a.m.a.s.e.k.a.l.i- Mungkin masa-masa itu adalah kali pertamanya ia belajar mati-matian dari ba’da tahajud sampai larut malam. Tanpa ia sadari, tanpa niat untuk diet, ternyata tips menguruskan badan yang paling manjur baginya adalah s-i-d-a-n-g J
Bersama dengan sahabat putrinya, sekaligus teman sekamarnya, mereka menaiki tangga lantai 2 gedung III kampus itu. Hawa dingin dari AC menusuk ke dalam tulang. Nuansa yang berbeda ketika ia menginjak anak tangga terakhir, nuansa yang ‘kau harus merasakannya sendiri’. Tampak dari depan tangga ruang 3204 terbuka pintunya padahal jadwal untuk sesi 2 seharusnya belum selesai. Alhamdulillah, kesempatan ini ia manfaatkan untuk mempersiapkan infocus dan bahan-bahan presentasi. Setelah semua ok, ia menengok sahabatnya di 3201. Sepertinya semua aman, akhirnya sahabatnya memilih untuk memakai laptop yang dipakai oleh mahasiswa sebelumnya. No problemo, fine… Jam di HP-nya baru menunjukkan pukul 10.39 namun sudah ada penguji 2 dan tak lama kemudian masuklah dosen pembimbingnya yang kali ini menjadi moderator. Setelah mengecek kembali semua amunisi, kepekan, juga estimasi pertanyaan yang telah ia persiapkan sebelumnya, ia tetunduk sebentar dan mulailah obrolan pra-sidang itu.
moderator (M) : “ Hmm…kamu dari banyumas Tik?”
ia (T) menjawab : “ Iya pak”
M : “ Banyumas itu dekat dengan purwokerto?”
T : “ Purwokerto kotatipnya banyumas pak”
M : “ Jadi kotanya itu purwokerto dan banyumas kabupatennya?”
Right! 100 buat bapak. Ucapnya dalam hati, yang tampak dari ekspresinya adalah anggukan dengan senyuman yang ia rasa hambar. Bagaimana tidak hambar,…L Mungkin itu cara dosbingnya untuk mengurangi nervous yang tampak dari raut muka anak bimbingnya. Xixixi…
12 menit sebelum dimulainya sidang…
Penguji2 (P2): “ Sepertinya tadi Pak Dedi mau mengambil draft dulu karena ketinggalan.”
M : “ Oh, y makanya telat. Sekalian bahan rapat untuk besok mungkin Bu. Bla…bla…bla…”
(Biasalah obrolan para petinggi, yang satu kajur statistik satunya lagi pegawai UPPM dan yang lagi diomongin puket. ckckck… Kembali tersadar bapak dosbingku ternyata sibuk banget ya?)
M : “ Wah bu, ini Tika ternyata ikut nasyid. Bisa tampil nih di dies natalies?”
P2 : “ Boleh juga itu pak…”
Ngeek…. kenapa jadi bahas riwayat hidup. Tidaaak…. muka…muka…dimanakah kamu? Maluuuuu….
Sekitar 7 menit obrolan tidak jelas itu berlangsung. Setelah penguji 1 memasuki ruangan, sidangpun dimulai. Menit demi menit dijalani dengan lancar. Beberapa pertanyaan yang diajukan kepadanya dapat dijawab dengan lancar. Saran-saran dari para penguji ia tampung untuk nantinya didiskusikan dengan dosen pembimbing. Sekitar pukul 11.50 wib moderator mempersilakannya untuk keluar dari ruangan kemudian tidak lama ia dipanggil kembali untuk mendapatkan keputusan atas nasibnya selaku mahasiswi tingkat akhir.
M : “ Setelah mempertimbangkan beberapa hal dan diskusi kami sebelumnya, dengan ini Kartika Eka Pratiwi dinyatakan lulus. Selamat ya, nanti malam bisa tidur dengan nyenyak…”
Alhamdulillah…alhamdulillah…alhamdulillah… terimakasih Ya Robb…sungguh tidak ada yang Engkau sia-siakan. Ingin rasanya sujud syukur seketika itu, tapi sidang kan belum ditutup.
Ternyata itu bukanlah kalimat terakhir dari para dosen dihadapannya.
Penguji 1 (P1):” Wah, Kartika ini termasuk yang cepat ya..waktunya masih banyak yang tersisa.”
M : “ Iy pak, ini Tika kan perpaduan dari Kuat dan Priyatin. jadi semua lancar. Alhamdulillah y Tik, habis ini bisa sms pacar nih, Mas saya sudah lulus tahun depan siap untuk menikah”
Hah???!!! Kali ini yang keluar di mukanya adalah senyum rada kecut. Ingin rasanya ia teriak, Bapaaaaaaak……. Kok ngegodain saya mulu c… Saya kan tidak pacaran… Dan sidang tadi siang ditutup dengan senyuman lebar dari dosen pembimbing yang kocak Bapak Mohammad Dokhi Ph. D beserta senyuman manis Pak Dedi Walujadi serta tatap keibuan dari Ibu Retnaningsing. Sembari mencium punggung tangan Bu Retna, terselip ucapan jazakillah ibu… Kepada Pak Dokhi, cukup dengan menunduk takdzim seraya berucap syukron katsir pak, atas bimbingan bapak selama ini juga atas semua kesabaran bapak selama membimbing saya. Begitu pula dengan Pak Dedi yang tampak ghodzul bashor, syukron pak semua saran bapak sangat membangun. InsyaAlloh akan segera saya revisi skripsi saya. Semua gundah luruh, lenyaplah segala kekhawatiran selama ini. Namun demikian, masih ada revisi yang insyaAlloh hanya terkait kesalahan penulisan. Alhamdulilllah Ya Robb… Jazakumulloh khoiron katsir atas segala do’a ibu, bapak, adik-adik, dan sahabat semua… Masih akan ada kejutan-kejutan lainnya setelah ini. Event yang paling menggembirakan: WISUDA. InsyaAlloh 22 Oktober 2011. Semoga Alloh senantiasa memberikan kesehatan bagi kedua orang tua, Dek Astri juga pada diriku sendiri. Aamiin… Semangaaaat!!! \^^/
Dengan izinNya melangkahlah kaki-kaki kecil seorang mahasiswi tingkat akhir dari sebuah lorong kecil berjudul gang sa’abun. Setiap kali ia menjejaki bumi Alloh teriring do’a-do’a yang mengalir begitu saja dari lisannya. Setahun yang lalu, ia mengiringi kakak tingkatnya memasuki gerbang akhir studi mereka di kampus tersebut. Setahun yang lalu, ia bergumam…” insyaAlloh kelak aku akan merasakan kecemasan mereka, kegalauan menjelang ujian skripsi dan bagaimana rasanya isi perut serasa terangkat ke ulu hati, nafsu makan berkurang, berat badan menurun drastis bahkan tangisan tanpa sebab akibat stress…” Semua itu telah ia lampaui, dua hari yang lalu menjelang tidur malamnya, ia menangis…menangis sepuasnya. Yang ada dipikirannya adalah ketakutan, ketakutan akan apa yang akan dilakukannya dua hari kemudian. Ketakutan akan mengecewakan kedua orang tua, ketakutan akan mengecewakan dosen pembimbingnya dan segala ketakutan. Sungguh itu bukanlah akhlaknya sebagai seorang muslimah. Malam itu, ia menjadi gadis yang cengeng. Sungguh kekanak-kanakan, tidak dewasa-s.a.m.a.s.e.k.a.l.i- Mungkin masa-masa itu adalah kali pertamanya ia belajar mati-matian dari ba’da tahajud sampai larut malam. Tanpa ia sadari, tanpa niat untuk diet, ternyata tips menguruskan badan yang paling manjur baginya adalah s-i-d-a-n-g J
Bersama dengan sahabat putrinya, sekaligus teman sekamarnya, mereka menaiki tangga lantai 2 gedung III kampus itu. Hawa dingin dari AC menusuk ke dalam tulang. Nuansa yang berbeda ketika ia menginjak anak tangga terakhir, nuansa yang ‘kau harus merasakannya sendiri’. Tampak dari depan tangga ruang 3204 terbuka pintunya padahal jadwal untuk sesi 2 seharusnya belum selesai. Alhamdulillah, kesempatan ini ia manfaatkan untuk mempersiapkan infocus dan bahan-bahan presentasi. Setelah semua ok, ia menengok sahabatnya di 3201. Sepertinya semua aman, akhirnya sahabatnya memilih untuk memakai laptop yang dipakai oleh mahasiswa sebelumnya. No problemo, fine… Jam di HP-nya baru menunjukkan pukul 10.39 namun sudah ada penguji 2 dan tak lama kemudian masuklah dosen pembimbingnya yang kali ini menjadi moderator. Setelah mengecek kembali semua amunisi, kepekan, juga estimasi pertanyaan yang telah ia persiapkan sebelumnya, ia tetunduk sebentar dan mulailah obrolan pra-sidang itu.
moderator (M) : “ Hmm…kamu dari banyumas Tik?”
ia (T) menjawab : “ Iya pak”
M : “ Banyumas itu dekat dengan purwokerto?”
T : “ Purwokerto kotatipnya banyumas pak”
M : “ Jadi kotanya itu purwokerto dan banyumas kabupatennya?”
Right! 100 buat bapak. Ucapnya dalam hati, yang tampak dari ekspresinya adalah anggukan dengan senyuman yang ia rasa hambar. Bagaimana tidak hambar,…L Mungkin itu cara dosbingnya untuk mengurangi nervous yang tampak dari raut muka anak bimbingnya. Xixixi…
12 menit sebelum dimulainya sidang…
Penguji2 (P2): “ Sepertinya tadi Pak Dedi mau mengambil draft dulu karena ketinggalan.”
M : “ Oh, y makanya telat. Sekalian bahan rapat untuk besok mungkin Bu. Bla…bla…bla…”
(Biasalah obrolan para petinggi, yang satu kajur statistik satunya lagi pegawai UPPM dan yang lagi diomongin puket. ckckck… Kembali tersadar bapak dosbingku ternyata sibuk banget ya?)
M : “ Wah bu, ini Tika ternyata ikut nasyid. Bisa tampil nih di dies natalies?”
P2 : “ Boleh juga itu pak…”
Ngeek…. kenapa jadi bahas riwayat hidup. Tidaaak…. muka…muka…dimanakah kamu? Maluuuuu….
Sekitar 7 menit obrolan tidak jelas itu berlangsung. Setelah penguji 1 memasuki ruangan, sidangpun dimulai. Menit demi menit dijalani dengan lancar. Beberapa pertanyaan yang diajukan kepadanya dapat dijawab dengan lancar. Saran-saran dari para penguji ia tampung untuk nantinya didiskusikan dengan dosen pembimbing. Sekitar pukul 11.50 wib moderator mempersilakannya untuk keluar dari ruangan kemudian tidak lama ia dipanggil kembali untuk mendapatkan keputusan atas nasibnya selaku mahasiswi tingkat akhir.
M : “ Setelah mempertimbangkan beberapa hal dan diskusi kami sebelumnya, dengan ini Kartika Eka Pratiwi dinyatakan lulus. Selamat ya, nanti malam bisa tidur dengan nyenyak…”
Alhamdulillah…alhamdulillah…alhamdulillah… terimakasih Ya Robb…sungguh tidak ada yang Engkau sia-siakan. Ingin rasanya sujud syukur seketika itu, tapi sidang kan belum ditutup.
Ternyata itu bukanlah kalimat terakhir dari para dosen dihadapannya.
Penguji 1 (P1):” Wah, Kartika ini termasuk yang cepat ya..waktunya masih banyak yang tersisa.”
M : “ Iy pak, ini Tika kan perpaduan dari Kuat dan Priyatin. jadi semua lancar. Alhamdulillah y Tik, habis ini bisa sms pacar nih, Mas saya sudah lulus tahun depan siap untuk menikah”
Hah???!!! Kali ini yang keluar di mukanya adalah senyum rada kecut. Ingin rasanya ia teriak, Bapaaaaaaak……. Kok ngegodain saya mulu c… Saya kan tidak pacaran… Dan sidang tadi siang ditutup dengan senyuman lebar dari dosen pembimbing yang kocak Bapak Mohammad Dokhi Ph. D beserta senyuman manis Pak Dedi Walujadi serta tatap keibuan dari Ibu Retnaningsing. Sembari mencium punggung tangan Bu Retna, terselip ucapan jazakillah ibu… Kepada Pak Dokhi, cukup dengan menunduk takdzim seraya berucap syukron katsir pak, atas bimbingan bapak selama ini juga atas semua kesabaran bapak selama membimbing saya. Begitu pula dengan Pak Dedi yang tampak ghodzul bashor, syukron pak semua saran bapak sangat membangun. InsyaAlloh akan segera saya revisi skripsi saya. Semua gundah luruh, lenyaplah segala kekhawatiran selama ini. Namun demikian, masih ada revisi yang insyaAlloh hanya terkait kesalahan penulisan. Alhamdulilllah Ya Robb… Jazakumulloh khoiron katsir atas segala do’a ibu, bapak, adik-adik, dan sahabat semua… Masih akan ada kejutan-kejutan lainnya setelah ini. Event yang paling menggembirakan: WISUDA. InsyaAlloh 22 Oktober 2011. Semoga Alloh senantiasa memberikan kesehatan bagi kedua orang tua, Dek Astri juga pada diriku sendiri. Aamiin… Semangaaaat!!! \^^/
Jumat, 02 September 2011
mitsaqon ghalidza
keki diantara wanita yang sudah dan akan segera menikah,,
yang mau nikah siapa yang deg2an saya...hehe...
mitsaqon ghalidza memang benar2 sakral.,
dan pelajaran hari ini: setelah mendaftar di KUA lakukan cek pemeriksaan kembali supaya kalo ada perubahan mahar bisa segera diatasi...
Langganan:
Postingan (Atom)
NHW Tahap Ulat: Pekan 6
Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...
-
Bismillah... Memasuki pekan ke-5 semakin seru dan makin "ooo... iya juga yaa" atau "ooh ternyata itu ada ilmunya ya..".....
-
Suara adzan bertalu bergilir. Entah berapa makhluk Allah yang telah merasakan ketenangan keteduhan dan kedamaian dari lantunan syurgawi ini....
-
Duhai Athifah, kasih sayang Ummi membersamaimu serasa singkat sekali tak terasa sudah 10 tahun lebih kamu menghiasi hari-hari Ummi Mbak Fa, ...