Masih saja membahas Mbak Fa. Gak bosan rasanya Ummi menulis segala sesuatu tentangmu Mbak. Kali ini izinkan Ummi mengungkapkan rasa kagum ini pada sosok yang sangat luar biasa sabarnya.
Beliaulah yang menemani Ummi selama proses kelahiranmu. Bahkan di malam pertama bulan Ramadhan yang seharusnya Ummi masakkan makanan sahur, beliau justru melupakan makan sahur pertamanya di malam kelahiranmu. Demi apa, ya demi menunggu Ummi yang mengerang sakit ketika kontraksi itu tiba. Beliaulah yang bolak balik Bidan-rumah kontrakan untuk mengambil segala hal yang terlupa karena Ummi-mu juga masih belajar untuk melahirkan anak pertama kami yaitu dirimu, Mbak Fa. Beliau yang Ummi remas-remas tangannya, Ummi peluk dengan kuat sampai terasa tulang-tulang beliau berbunyi, bahkan sampai saat Mbak Fa mau lahir nyaris Ummi menggigit Abi. Tapi urung Ummi lakukan karena Abi sudah menarik kembali tangannya yang hendak Ummi gigit. Beliaulah yang sampai sakit di malam pertamamu di dunia. Setelah lelah selama 2 hari 1 malam menunggu kelahiranmu, Abi jatuh sakit. Tapi apa yang terjadi, karena sayangnya padamu, Abi lekas sembuh dengan hanya beristirahat semalam saja. Beliaulah yang mencucikan plasentamu, Nak. Bahkan Ummi belum sempat melihat seperti apa bentuk ari-arimu Mbak, Abi sudah segera membersihkan dan menguburnya. Semua itu karena Abi sayang Mbak Fa. Tidak hanya itu, malam-malam pertamamu adalah sebuah ujian dahsyat bagi Ummi. Tapi lagi-lagi, Abi-lah penakluknya. Abi yang dengan sabar menggendongmu, ketika Ummi yang masih terbatas gerakannya setelah melahirkan. Mungkin hal ini sesuatu yang wajar dan mungkin sebagian orang mengatakan ya memang sudah seharusnya seperti itu. Tapi bagi Ummi, beliau adalah manusia luar biasa yang sudah selayaknya kita hormati. Kezuhudan, kesabaran dan keikhlasan Abi. Abi adalah penaklukmu ketika Ummi kelelahan atau dilanda kantuk yang sangat.
Kini, dikala Mbak Fa sudah bisa mengenal wajah orang sekitarnya, Mbak Fa akan langsung tersenyum ketika melihat wajah Abi. Meski Abi datang dengan wajah yang biasa saja, alias mingkem, maka Mbak Fa akan menyambutnya dengan senyuman yang sangat manis. Itulah Abi, manusia luar biasa yang Alloh kirimkan untuk kita. Terima kasih Ya Alloh, Engkau sungguh baik. Jagalah Abi Iffah ya Robb… Berkahi dan bahagiakanlah beliau Ya Alloh. Karena Engkau Maha Menjaga dan kami sungguh termasuk hambaMu yang Dzalim. Astaghfirulloh,…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar