Senin, 12 September 2016

Sepatah rindu untuknya

Melati,begitu panggilannya... meski beribu harap dinisbatkan melalui namanya oleh kedua orang tua, dia tetaplah sosok hamba dengan sekian kekurangannya. Sebagaimana keluhnya sore itu, tentang rindunya dan cintanya...

Apa yang kutangkap adalah bulir cinta sehingga dia tersungkur menangis dihadapanku. Sosok yang dirindunya berjarak tak hanya tempat tapi hati. Sosok yang dirindunya sangat ingin ia peluk sebagaimana seyogyanya. Namun jarak "hati" ini masih belum ia dapati cara untuk merengkuhnya. Untuk belajar bersama,merenda kenangan infah sebagaimana mestinya.

Melati... oh melati...

Yakinlah meski banyak alpa dan cacatmu tapi semoga wangimu dapat ia hirup dipekatnya hari2 yang membersamai sosok yang kau rindu.

Tanpa banyak kata... hanya doa untuk kalian. Semoga Alloh mempertemukan Melati dengan sosok tersebut dalam naungan ridlo Alloh dan indahnya skenerioNya...

NHW Tahap Ulat: Pekan 6

Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...