Jumat, 30 Desember 2016

WWL with My Twin

Assalamu'alaykum kakak twin...

Alhamdulillah malam ke-5 tadi berakhir dengan baik. Malam ke-4 saat Fayra menjerit minta mimik susu di tengah malam, kau tetap lelap dalam tidurmu. Nah, semalam kalian semacam bertukar shift. Giliran Rayfa yang meramaikan tengah malam kita. Meski begitu intensitas kalian untuk minta mimik bobo sudah berkurang.

Sebuah kenangan indah untuk kalian kelak besar.Ketika siang hari, keinginan itu muncul dari salah satu kalian (ini sangat amat wajar dan Ummi pun memakluminya), maka yang lain akan mengucap," Kakak, nenen mimik bobo buat dede bayik Mi...". Iya, kebiasaan memanggil kakak masih belum berubah, tak ada yang mau memanggil kembarannya sebagai adik. Hehe...

Menyapih adalah sebuah kewajiban, didalamnya ada seni dalam menenangkan anak. Menjadi ibu yang dicintai karena sayangnya kepada anak, bukan sekedar karena pemberian ASI saja. Menyapih bagi Ummi adalah proses panjang tentang keimanan, apakah rasa cinta Ummi pada kalian lebih besar dari keimanan kita pada perintah Alloh. Karena moment menyusui sejauh ini merupakan moment terindah diantara kita Nak. Apalah lagi kisah kalian berbeda dengan Mbak Fa dulu. Menyapih Mbak Fa adalah ujian keimanan dan nikmatnya berbagi. Karena dahulu beliau disapih saat Ummi hamil dedek. Menyapih adalah seni bagaimana Ummi harus belajar mendongeng sebagai pengantar tidur kalian. Menyapih juga memaksa Ummi untuk lebih kreatif saat malam hari kalian mulai mencari mimik bobo. Menyapih aalah masa-masa adaptasi bagi kalian Nak. Karena kelak, kenikmatan dunia akan berakhir. Tangisan kalian hanya sesaat, karena selanjutnya kalian akan menjadi pribadi sholihah yang mandiri.

Untuk lebih lengkapnya di sini, dimana Ummi lebih mantap untuk menyapih kalian saat usia kalian sudah melewati 2 tahun. Setelah yakin kalian sudah sembuh dari demam dan kondisi sehat stabil. Berikut Ummi copast penggalan tulisan Ummi Arit, Nak... Semoga tidak mengurangi intisari dari apa penyampaian beliau.
Balik lg ke surat Al Baqarah 233 disebutkan SEMPURNA, maka ahsannya sebagai seorang mukmin, baiknya kita ikhtiar utk mengejar yg sempurna ini yaitu hingga 2 thn, dimana jika kurang atau lebih dari 2 tahun menurut saya tdk lagi sempurna. Wallahu alam.

Saya membagi menjadi 3 pembahasan terkait penyapihan ini:
1. Kaitannya dg akidah
2. Psikologi
Dan 3. Fisiologi.

1. Kaitannya dg akidah sebagian sudah saya uraikan diatas. Dan tambahannya sebagaimana pernah diuraikan (sebelumnya maaf jika saya salah mengutip) oleh Ustad Budhi Ashari bahwa usia 2 tahun anak sudah bisa mulai dikenalkan dg iman. Yaitu dgn mengatakan secara persuasif bahwa sudah saatnya dia sapih ga lagi menyusu sama ibu/bunda/ummi/mama karena perintah Alloh, cukup sami'na wa atho'na dulu tanpa mempertanyakan "kenapa" dsb. Dan pengenalan iman ini sangat penting utk menjaga akidahnya hingga dewasanya nanti dimana mendahulukan iman diatas ilmu dan amal. Jd bukan mempertanyakan, kemudian diteliti dulu baik buruknya, baru memilih untuk percaya dan manut akan perintah Alloh atau sebaliknya akan terus mempertanyakan. Usia 2 thn anak juga sudah mulai bisa diajarkan ttg batasan aurat terutama jika bayi berjenis kelamin laki-laki dan mereka sudah bisa merekam apa yg kita sampaikan dan contohkan. Sedangkan menyusu lebih dr 2 thn atau biasa dikenal dengan extended breastfeeding, saya memang TIDAK menemukan ADA LARANGANNYA, jd sayapun tidak berani mengtakan hal tersebut tidak boleh. Balik lagi sebagaimana uraian diatas, meskipun sudah banyak hasil penelitian ilmiah yang menunjukkan makin lama menyusu makin besar manfaatnya, (kalau menurut saya) ahsannya tetap yang utama kita wajib dahulukan ikhtiar dan ajarkan yg SEMPURNA menurut ayat Alloh. Sami'na wa atho'na.

2. Secara psikologi, usia 2 tahun adalah golden age dimana anak sudah bisa menangkap yg kita sampaikan dan bahkan bisa bernegosiasi dgn pertanyaan dan jawaban. Disaat dia bisa menjawab dengan logikanya pada dasarnya dia sudah paham dan mengerti yang kita sampaikan meskipun itu sebuah penolakan atau ketidaksetujuan. Dan ini jg berkaitan dg poin 1 diatas. Usia 2 tahun ini pula perhatian bayi sudah bukan terpuaskan dan terpusat dari mulutnya (oralnya) saja, ada banyak stimulus lain yang harus dikenalkan serta diajarkan dan terlepas dari kegiatan menyusu.

3. Secara fisiologi, kandungan ASI usia berapapun tetap bagus namun yg berubah adalah sistem pencernaan anak yg sudah mulai siap dgn makanan padat mulai dr mulut hingga saluran pembuangan. ASI sbg makanan cair sudah tidak lagi sesuai dan memenuhi asupan sehari-hari dengan kebutuhan fisik dan sistem tubuhnya (susu sapi bisa dikenalkan namun sbg kuliner saja, bukan asupan rutin). Pada usia 2 tahun sempurnanya sistem pencernaan juga ditandai dg tumbuhnya gigi makin lengkap, ajarkan bayi untuk mengenal rasa lapar, banyak menguyah makanan sehingga peran air liur dapat berfungsi dengan maksimal dalam membantu mencerna makanan.

Dengan memahami 3 hal tsb diatas insya Alloh weaning with love yg sesungguhnya bisa didapatkan tanpa harus kehilangan atau mengurangi bonding yg terbentuk sebelumnya.
Sedikit tips dari saya, pastikan ibulah yang pertama kali siap menyapih, bukan si anak, dan mulailah sounding dengan kalimat persuasif dengan dialog ttg keimanan diusianya menjelang 2 tahun tentang perintah Alloh sehingga ketika dia sudah siap menyapih dirinya, usianya sudah tepat 2 tahun atau jika lebih tidak terlalu jauh juga.
Dan pilihan tetap ada pada ibu dan Ayah, meskipun ada perbedaan, yang pasti rekomendasi WHO adalah ASI eksklusif 6 bulan dilanjutkan hingga tahun kedua kehidupan bayi (2 tahun) dan perintah Alloh menyusui sempurna itu 2 tahun.

Mari kita berdoa Nak.. Semoga Alloh meneguhkan iman Islam pada kalian. Pada Athifah, Asiyah dan Ashilah. Aamiin...
Sekarang sebagaimana pola Mbak Fa dulu, ayooo gemukkan badan, makan yang banyak....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NHW Tahap Ulat: Pekan 6

Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...