Rabu, 22 Maret 2017

Our memorial with IIP #week9

Bismillah..

Tidak ada sesuatu yang kebetulan atas kehidupan kita. Semua sudah ditentukan oleh Alloh, maka sudah seharusnya kita ucapkan qodarulloh. Sebagaimana pertemuan saya dengan para bunda hebat di Institut Ibu Profesional. Meski baru sekitar 2 bulan saya bergabung di keluarga besar IIP Padang, namun ruh yang saya rasakan seolah-olah seperti bertemu dengan kakak-kakak yang sangat dirindukan.

Saya yang sudah 4,5 tahun menikah namun mulai mengalami kehampaan yang sesekali muncul karena seolah saking flow like a river. Menjalani kehidupan hanya rutinitas. Itu membosankan. Dan melalui IIP saya mulai "berkenalan" dengan diri sendiri. Bukankah orang yang beruntung adalah dia yang dapat menghargai dirinya sendiri? Lalu bagaimana dia bisa menghargai diri tanpa mengenalnya?

Rangkaian NHW dalam materi matrikulasi disusun apik supaya ibu2 galau semacam saya mampu memahami potensi yang ada dalam diri. Saya sendiri sudah tidak memikirkan apakah akan lulus atau tidak, tapi rasanya saya tidak mau lepas dari atmosfer sholihah bunda2 di IIP terutama IIP Padang.

Sebagai ibu 3 anak batita di usia 24 tahun, sungguh perjuangan bagi saya untuk mempertahankan "kewarasan". Apalagi mau ngomongin "perubahan bagi masyarakat". Namun, penguatan dari suami juga berbagai support dan pengalaman bunda2 IIP, membuat saya mantap. Bahwa semua ketetapan Alloh pasti yang terbaik. Hikmah itu ada di setiap jejak kehidupan kita. Kita hanya diminta memungut setiap hikmah yang Alloh hidangkan. Berbijaksana menghadapi tantangan dan bermanfaatlah bagi sesama.

Jazaakumulloh khoiiron katsir untuk Ibunda Septi semoga ini semua menjadi amal jariah bagi Ibu sekeluarga. Semoga dilimpahkan keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat kelak. Izinkan saya untuk terus memantaskan diri bersama IIP. Izinkan saya tuntaskan impian dan cita-cita yang kami (saya dan suami) rangkai dalam program IIP. Izinkan saya untuk menimba ilmu dari kehebatan bunda2 IIP. Semoga berjaya selalu dan masing-masing dari kita dapat mengoptimalkan amal dan kebermanfaatan di dunia yang hanya sebagai tempat singgah sejenak.

Salam Ibu Profesional,

Ummu Fayala

Sabtu, 04 Maret 2017

Kartika Eka Pratiwi NHW#6

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal”. Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita Merasa Sibuk sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

  1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting 
    Aktivitas penting:

    1. Ibadah

    2. Bersama keluarga especially anak

    3. Bekerja




            Yang tidak penting:

  1. berkeliaran di socmed

  2. online window shopping

  3. ngecek WA terlalu sering

  4. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
    Hampir seimbang. Yang masih kurang konsisten adalah mengecek WA terlalu sering. Klo untuk online activity sy batasi ketika anak tidur atau ketika di kantor.

  5. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
    Masih sulit bagi saya memisahkan ketiga aktivitas penting tersebut. Ibadah merupakan modal bagi saya untuk bisa melakukan aktivitas2 selainnya. Sedangkan anak-anak adalah fokus saya. Namun dilain sisi ada amanah lain yang sudah ada sebelum anak-anak lahir yaitu bekerja di ranah publik (kami pasangan PNS yang terikat ikatan dinas karena dulu kami kuliah di kampus kedinasan). Oleh karena ada misi dakwah juga disana plus dominasi waktu saya di luar rumah, maka saya anggap bekerja di ranah publik sebagai aktivitas penting (3) saya. Untuk optimalisasi waktu, ketika di sela2 pekerjaan kantor saya manfaatkan dengan aktivitas dinamis seperti merampungkan 1 juz, mengumpulkan ide bermain sambil belajar dengan anak-anak bahkan mengisi halaqoh salah satunya adalah ketika break siang di hari Jum’at. Hal ini supaya mengoptimalkan PLR (pekerjaan diluar rumah) saya.

  6. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)
    00 – 07.25 = aktivitas rutin
    07.25 -17.00 = aktivitas rutin (bekerja di kantor) dengan menyelipkan aktivitas dinamis di dalamnya
    17.00 – tidur = aktivitas dinamis

  7. Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda. 
    Agenda tidak terencana biasanya lembur ke “lapangan” untuk mencacah responden karena disini wilayahnya jauh-jauh jadi memakan waktu perjalanan. Saya akan diskusi ketat dengan suami supaya bs mendelegasikan overtime tsb dengan pihak lain yang amanah.

  8. Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)


JADWAL WEEKDAY



















































WAKTUAKTIVITAS
04.00-05.00Tahajud; menghafal
05.00-05.45Sholat subuh; zikir al ma’tsurat
05.45-06.30Memasak sambil mencuci baju
06.30-07.00Mandiin si kembar, nge-cek aktivitas pagi Mbak Fa; aktivitas pribadi lainnya (mandi dll)
07.00-07.25Sarapan pagi anak-anak; Sholat dluha; panasin motor
07.25-17.00Aktivitas kantor; aktivitas dinamis
17.00-18.25Eksplorasi dengan anak-anak
18.25-19.00Sholat maghrib & Tilawah
19.00-19.40Makan malam; diskusi keluarga
19.40-20.00Sholat isya; aktivitas pribadi
20.00- tidurMendongeng atau bercerita dengan anak2

Untuk weekend, kami lebih fleksibel namun aktivitas pagi itu sejauh ini tetap sama karena anak-anak sudah kebiasaan. Polanya 50% aktivitas dinamis & ekplorasi dengan anak2; 30% quality time dengan suami (ngobrol ngalor ngidul); 20% aktivitas sosial (halaqoh dll). Contoh,























































WAKTUAKTIVITAS
04.00-05.00Tahajud; menghafal
05.00-05.45Sholat subuh; zikir al ma’tsurat
05.45-06.30Memasak sambil mencuci baju
06.30-07.30Mandiin si kembar, nge-cek aktivitas pagi Mbak Fa; aktivitas pribadi lainnya (mandi dll)
07.30-08.25Sarapan pagi anak-anak; Sholat dluha
08.25-11.00Eksplorasi dengan anak-anak
11.00-14.00Aktivitas dinamis: tilawah; masak; persiapan halaqoh
14.00-18.00Halaqoh
18.00-19.00Sholat maghrib & Tilawah
19.00-19.40Makan malam; diskusi keluarga
19.40-20.00Sholat isya; aktivitas pribadi
20.00- tidurMendongeng atau bercerita dengan anak2

 

9. Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik? kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
Siappp… Bismillah

 

NHW Tahap Ulat: Pekan 6

Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...