Sabtu, 24 Juni 2017

Really? Thats i'm responsible for communication?

IMG-20170624-WA0002Alhamdulillah games level 1 di IIP Bunda Sayang sudah terselesaikan selama tantangan 10 hari. 10 hari berkomunikasi produktif berasa nano nano. Bagaimana tidak? Meski seabreg buku parenting dilahap, seminar kulwap diikuti, bahkan segala fasilitas pendukung disediakan untuk bercengkerama dengan tiga buah hati, semua tak akan cukup untuk menciptakan komikasi produktif jika kunci satu tak dikuasai. Apa itu? Kendali emosi dan kesabaran.

Tiga anak tiga potensi tiga sifat, segudang kebaikan, berlimpah pahala.

Saya selalu terngiang bagaimana Alloh mempertemukan kami dengan IIP. Dahulu ketika hamil Athifah, saya sangat ingin resign ketika membaca profil bu Septi. Keinginan itu memuncak saat si kembar lahir. Bagaimana saya merasa berdosa saat linangan bahkan teriakan anak-anak melepas kepergian saya hendak ke kantor. Sesak sekali rasa di hati. Namun suami selalu mengatakan, syukuri saja, nikmati prosesnya. Yakinkan Abi kalau Ummi sanggup di rumah full time mother.

Waktu pun berjalan. Sampai saya berkesempatan mendaftar matrikulasi IIP Padang. Diberi peluang mengasah potensi dan introspeksi diri di program Bunda Sayang ini. Saya menyadari bahwa amanah menjadi ibu itu berat. Seberat tanggung jawab menjadi madrastul ula bagi anak-anak. Seiring kecerdasan anak-anak berkembang, kreatifitas yang makin optimal apalagi ketika mereka bertiga berkolaborasi. Yuhuyy.. saya semakin minder untuk 100% menjadi FTM. Karena modal emosi, kreatifitas dan kesabaran seorang FTM haruslah maksimal. Namun cita-cita itu belumlah pupus. Semakin saya belajar di IIP terutama di kelas Bunsay ini saya tersadar bahwa ini proses panjang dan haruslah optimis. Jika suatu saat nanti ketika Alloh memberikan kesempatan untuk menjadi FTM maka saya harus sudah siap. Siap lahir dan batin, mental dan material. Karena di kelas ini, kalau saya katakan, kita digembleng oleh diri sendiri untuk belajar. Belajar mengelola diri. Khususnya di level 1 ini belajar komunikasi produktif. Masalah krusial diri saya. Yang kata suami suka bersayap kalau bicara. Wkwkwk.

Melalui komprod saya belajar menghadapi suami dan anak-anak sesuai karakter dan situasi yang tepat. Dari komprod saya belajar menundukkan nafsu saya. Melalui komprod saya berharap kelak anak-anak bisa menjadikan saya tempat curhatnya yang pertama, utama dan satu-satunya setelah Alloh SWT.

Terimakasih tim fasil IIP. Semoga segala bantuan bunda sekalian mendapat balasan yang lebih indah dan mnjadi amal jariah. Aamiin..

Thats right! I'm ready to continue the next level!

_UmmuFayala_

#SmartfamilyisRobbanifamily

#KomunikasiProduktif

#Aliranrasakomprod

#Mengalirlahrasa

#IipBunsaySumatera2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NHW Tahap Ulat: Pekan 6

Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...