Alhamdulillah ‘alaa kulli hal. Setelah mencoba mengetik dari pukul 22.00 sampai sekitar pukul 23.00 dan berakhir gatot karena sinyal, akhirnya bisa juga jemari ini menari di atas keyboard laptop. Mungkin saya lebih tipical menulis di laptop daripada HP. Beneran sampai kesemutan tadi mencoba ngetik 2 kisah tantangan di hari ke-2 dan ke-5.
Bismillah...
Untuk kesekian kalinya semoga ini yang terakhir saya berusaha mengetik kisah tantangan komunikasi produktif hari ke-2.
Pada Jum’at lalu, sedari pagi kami penasaran dengan bau kurang sedap yang menyengat di kamar tidur anak-anak. Awalnya saya pikir bekas susu yang menempel di baju si kembar yang bercampur dengan iler mereka sehingga bereaksi dan menghasilkan uap kurang sedap. Kami hanya berusaha mengendus di sekitar mereka, tanpa menyalakan lampu kamar karena mereka terbiasa tidur dalam kondisi gelap. Hipotesis sementara () adalah itu bau susu busuk bercampur dengan iler.
Pencarian dilanjutkan saat saya akan mencuci baju anak-anak. Si kembar bangun agak siang sekitar pukul 6 pagi, sehingga sekitar pukul 6 tersebut barulah saya cek satu per satu. Olala... ternyata bau kurang sedap itu keluar dari baju Rayfa yang pup di celana. Fix berarti () ditolak dengan α 0,0009. Yang anak statistik tau nih bahasa ini.
Astaghfirulloh... Setelah beristighfar langkah selanjutnya bagi tugas dengan suami. Abi benahi mana-mana yang terimbas kejadian ini dan Ummi langsung angkat Rayfa untuk dibersihkan. Kami tidak menyangka Rayfa yang pup di celana. Karena track record beliau selama masa toilet training 2 pekan ini cukup baik. Sudah mulai mengenal risih dan bisa menahan pipis maupun pup ketika siang hari. Berbeda dengan si adik kembarnya, Fayra, yang cenderung cuek dan tidak “risihan”. Qodarulloh, siapa sangka Rayfa pun bisa kedinginan dan tidak tahan kepingin pup.
Komprod yang saya lakukan dengan Rayfa setelah stabil adalah menasihati ketika sedang menyisir rambut selepas mandi. Menurut pengalaman saya, timing saat menyisir rambut adalah waktu yang tepat untuk memasukkan nilai-nilai positif selain waktu menjelang tidur dan saat santai makan bersama. Alhamdulillah sampai detik ini, selama dengan Ummi, Rayfa bisa dikendalikan hasrat ingin pipis atau pupnya. Mungkin dia trauma juga mandi pagi-pagi pakai air dingin karena saking baunya saya enggan menahannya untuk tidak langsung mandi. Semoga istiqomah sampai benar-benar lulus toilet training ya Nak...
Komprod saya bersama suami alhamdulillah lancar hanya terkendala pengendalian emosi saat ada pihak lain yang menceritakan keburukan salahsatu pengasuh kami. Namun setelah didiskusikan dengan suami, kami sepakat untuk tabayyun ke yang bersangkutan dan selama tidak berdampak pada kasih sayang dan perlakuan ke anak kami maka masih kami pertahankan. Bismillah semoga ini pilihan yang terbaik. Setidaknya sampai mereka masuk RA atau kami kuliah lagi. Aamiin.
Demikian kisah komprod di hari ke-2 yang tertahan sampai tanggal 7 juni pukul 00.10. Semoga bermanfaat...
#Day2
#Level1
#Tantangan1
#Komunikasiproduktif
#bundayiip
Rabu, 07 Juni 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
NHW Tahap Ulat: Pekan 6
Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...
-
Bismillah... Memasuki pekan ke-5 semakin seru dan makin "ooo... iya juga yaa" atau "ooh ternyata itu ada ilmunya ya..".....
-
Suara adzan bertalu bergilir. Entah berapa makhluk Allah yang telah merasakan ketenangan keteduhan dan kedamaian dari lantunan syurgawi ini....
-
Duhai Athifah, kasih sayang Ummi membersamaimu serasa singkat sekali tak terasa sudah 10 tahun lebih kamu menghiasi hari-hari Ummi Mbak Fa, ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar