Alhamdulillah di hari ke-4 kemarin, kami lalui dengan baik. Kehebohan anak-anak saya diamkan saja. Ada hal yang ingin saya ceritakan di sini. Jadi begini...
Agenda tahfiz Qur'an anak-anak ini diinisiasi oleh SDIT Al Fath dengan motornya Ustaz Irwan Doni, Lc dan sang istri, Dewi Sartika. Pasangan tersebut baru pindah rumah ke jorong kami. Sebagai lulusan "Lc" beliau lebih capable dan mudah diterima masyarakat. Sebelumnya, ketika kami (saya dan suami) hendak membuat kegiatan sejenis, kami minder karena ini apaan sih lulusan "S.ST" kok mbahas al qur'an, emang udah hafidz? Namun dengan kehadiran mereka, kami yang secara sosial sudah lebih dahulu akrab dengan masyarakat disini, membantu semampu kami dalam agenda ramadhan tersebut. Yang menjadi rasa berbeda selama 3 hari kemarin adalah, saya merasa lebih bisa menahan emosi ketika berada dalam lingkungan qur’ani. Atau bawaan sang istri ustadz yang sabar dan lembut jadi saya ketularan ya.. Wallohu a’lam bishowab. Semoga ini awal yang baik.
Sempat kemarin meragu ketika akan pergi ke pasar Ahad. Karena jadwal tahfidz dari pukul 9.00 s.d 15.00 dan si Abu Iffah kelelahan begadang mengerjakan slide untuk sanlat di SMK 1 Solsel. Alhasil pagi hari hectic surang. Biasanya kami bagi jobdesk kalau liburan. Siang harinya ketika anak-anak tahfidz sedang rehat saya bersama si kembar meluncur ke Pasar Padang Aro. Di dekat lokasi rumah kami, ada 2 pasar. Pasar induk Padang Aro dan Pasar Ahad. Tapi jangan bayangkan pasar induk kami seperti di kota ya. Dia buka setiap hari namun untuk variasi produk ya itu-itu saja. Wkwkwk...
Si kembar yang keletihan seharian menemani Ummi kemana-mana, akhirnya tepar setelah sekitar 30 menit tantrum di kamar. Dan 2 hal yang saya petik di hari Ahad kemarin adalah
1. Selama tidak berbahaya, maka saat anak tantrum DIAMKAN. Lalu setelah tenang atau pas sedang makan atau lagi nyisir rambut, barulah kita komunikasikan mereka dari hati ke hati.
2. Tahanlah diri Anda dalam lingkungan positif. Masih ingat nasihat Nabi untuk berkawan dengan “penjual minyak wangi” daripada “pandai besi”? Maka bertahan dalam lingkungan yang baik apalagi lingkungan qur’ani adalah pilihan tepat untuk menjaga diri kita dari hal-hal buruk. Karena sedikit banyak perilaku kita terpengaruhi lingkungan.
Oiya, mau cerita shoum mbak Fa (3y10m) alhamdulillah sudah belajar shoum s.d hari ini. Semoga Alloh memberikan keistiqomahan kepadamu Nak... Namun sayang, ngaji Utsmani-nya agak macet ya karena lebih banyak belajar sama kakak-kakak yang menghafal Al Mulk kemarin. Pas ditanya kenapa mbak shoum? Pengen masuk syurga sama Ummi Abi... Huhuhuhu... meleleh Ummi ini Nak... 😊
Demikian curhatan hari ini. Alhamdulillah ‘alaa kulli hal. Wallohu a’lam bishowab...
_Ummu Fayala
#Day4
#Tantangan1
#Level1
#komunikasiproduktif
#bunsayiip
Senin, 05 Juni 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
NHW Tahap Ulat: Pekan 6
Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...
-
Bismillah... Memasuki pekan ke-5 semakin seru dan makin "ooo... iya juga yaa" atau "ooh ternyata itu ada ilmunya ya..".....
-
Suara adzan bertalu bergilir. Entah berapa makhluk Allah yang telah merasakan ketenangan keteduhan dan kedamaian dari lantunan syurgawi ini....
-
Duhai Athifah, kasih sayang Ummi membersamaimu serasa singkat sekali tak terasa sudah 10 tahun lebih kamu menghiasi hari-hari Ummi Mbak Fa, ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar