Tantangan Hari ke-5

Di hari Senin, 5 Juni 2017, seperti Senin-senin yang lalu, ada saja anak yang masih berasa jet-lag setelah 2 hari full bersama Ummi. Ada yang merengek ikut ke kantor, ada yang bolehin Ummi pergi setelah disuapin, bahkan Fayra nangis karena lupa tidak say “dadah Ummi..” saat saya pergi. Padahal sudah ucapin salam duluan. Ckckck... Anak-anak sholihah yang makin kreatif.

Pengalaman komprod hari Senin adalah saat kami sekeluarga berangkat tarawih di Masjid Lekok. Sounding sudah saya sampaikan jauh-jauh sebelum adzan Isya berkumandang. Menjelaskan di waktu yang tepat dengan menjelaskan tujuan sesuatu yang akan kita lakukan sangatlah penting. Lebih penting dari kita menyiapkan sesuatu itu sendiri. Alhamdulillah saya bisa sholat full sampai witir. Meskipun dalam perjalanannya ada yang ketika sujud naik di punggung, ada yang ketinggalan rokaat karena mukena ditarik kencang dari belakang atau saat sedang tahiyatul akhir ada yang teriak “Ituu Abiii... Abiii” karena nampak saat duduk terlihat dari shaf perempuan karena sutrah masjid cukup rendah.

Saat dzikir, ada laporan dari anak lain, “Ante! Iffah naik-naik pagar” ngeeek... langsung deh saya bebenah dan ngecek anak aktif saya satu ini. Benar adanya dan setelah itu mereka mengajak pulang. Oke, gak apalah. Kalian lulus diajak ke masjid hari ini. Selama dalam perjalanan pulang (kami jalan kaki karena lokasi masjid dekat rumah) kami mengobrol sambil sesekali saya susupi manfaat sholat di masjid. Bahwa perempuan lebih baik sholat di rumah dan laki-laki wajib sholat di masjid. Dalam obrolan itu banyak pertanyaan Iffah yang bisa jadi menjadi ilmu baru bagi adik-adiknya.

Demikian kisah saya di #Day5 semoga Alloh menjaga keistiqomahan kita dalam beribadah dan memberikan kita kesabaran dalam belajar.

#Day5

#Level1

#Tantangan1

#Komunikasiproduktif

#bundayiip