Allohu Akbar, subhanalloh! Kalian sudah besar kini.
Ondeee mbak Iffah, betapa akselerasimu membuat Ummi harus ekstra tertatih belajar belajar dan belajar lagi. Belajar lebih sabar, belajar menyusun kalimat. Seperti kakak-kakak yang baru 2 hari duduk di kelas 1 SD. Tapi bedanya ini menyusun kalimat supaya ringan dan lugas. Sederhana dan logic. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah...
Ups, ini late report-b.a.n.g.e.t... karena tantangan sudah berjalan sejak tanggal 13 Juli 2017 dan malam ini kita terpisah jarak Nak... Kita belajar dalam kejauhan. Kita saling menyemangati via telpon dan Ummi hanya menanyakan secara lisan saja kepada kalian maupun budhe. Sabar ya Nak... Kita sedang sama-sama merayu Alloh untuk ridlo pada kita. Adek tau, kalau Alloh sudah ridlo maka semua menjadi indah. Sudah cukup. Karena ketika Alloh ridlo maka adek akan digiring selalu pada kebaikan. Alloh limpahkan rahmat dan hidayah sepanjang langkah hidup kita. Dan kelak,, ada pintu Firdaus yang menanti kita memasukinya. Bercengkerama dan makan coklat kesukaan adek sambil mimik Air dari Telaga Al Kautsar. Atau adek mau mimi susu dari mata air Salsabila? Alloooooh.... itu pasti indaaaaah sekali. Sampai terlalu picik jika Ummi membandingkannya dengan pikiran duniawi. Karena kenikmatan yang tak berujung dan selalu dalam keselamatan itu adalah impian kita Nak. Makanya, apapun takdir Alloh pada kita saat ini, nikmati jalani dan sempurnakan dengan lillah billah minalloh...
Alhamdulillah Athifah yang kreatif selalu ingat dan mengingatkan budhe untuk mengisi tabel PR Ummi. Ya, sebenarnya itu PR Ummi namun sementara didelegasikan karena dinas luar kota ini. Hiks... Maaf ya Nak.. Sepengamatan Ummi melalui budhe, kalian sudah 90% kooperatif dan PR selanjutnya konsisten sampai 10 hari tantangan ini. Semoga saat final, Iyya Iyyo sudah bisa lulus TT. Aamiiin...
Tapi ada yang salah tadi siang saat Ummi telpon dek Iyya.
"Ummi...iyya tadi eek di celana"
Dubrag!
"oh iya Nak? Kok gitu? Adek kelupaan?"
"Adek kebelet sekali Mi".
Deg... saya salah ucap! Kenapa malah men-judge dia lupa? Astaghfirulloh... semoga Engkau cabut ucapan saya tadi ya Alloh. Maafkan Ummi ya dek Iyya... Semoga Adek jadi penghafal qur'an yang kuat ingatannya.
Selanjutnya kami menanyakan kabar Athifah. Hari ini mbak cerita kalau mbak bikin ayunan dari kain sarung pakdhe. Alhamdulillah... Wah Ummi pengen diayun juga sama ayunan mbak Fa...
Fayra belum ada kabar... Hiks... Ummi kangeeen. Telpon Ummi gak diangkat sama budhe Kas (pengasuh Iyyo). Iyyo baik-baik ya... Semoga Alloh selalu menjagamu dengan perlindungan terbaik. Sampai ketemu di hari Kamis Nak... Ummi sayang kalian karena Alloh SWT... :3
_Ummu Fayala_
Catatan Tantangan Kemandirian Anak. Alhamdulillah. Anak-anak makin paham amanah ortunya di ranah publik. Semoga ini mengarah ke perubahan positif. Semoga mereka juga menilai semua ini memang karena kita sedang mendekat pada Alloh SWT
Selasa, 18 Juli 2017
Jumat, 14 Juli 2017
Games level-2 Melatih kemandirian anak (day 1)
Alhamdulillahi wa kafa washolatu wasalamu 'ala ashrofil mustofa wa'ala alihi washohbihi waman wafa.
PAgi dini hari anak2 sholihah.. Di catatan PR Ummi di games tantangan ke-2 IIP ini (harusnya sih PR kehidupan di jenjang usia kalian sekarang) Ummi bikinnya cerita untuk masa depan aja deh. Supaya suatu saat kalian bisa membaca maka bisa Ummi tunjukkan ke kalian bagaimana proses kita belajar bersama. Supaya kelak cucu-cucu Ummi bisa lebih baik lagi dalam belajar bersama kalian. Wah, Ummi ini kok jauh sekali.. iya Nak, karena dalam games kali ini tujuannya pun gak untuk jangka pendek. Tapi untuk persiapan sesuatu yang pasti yaitu kematian.
Ummi selipkan doa dalam games kali ini:: semoga kelak Ummi meninggal maka kalian sudah menjadi anak yang mandiri dan merdeka. Jadilah anak-anak yang bermanfaat bagi orang lain. Seminimalnya jangan merepotkan orang lain.
Meski ini berat Nak. Karena apa? Ummi masih ingin memuaskan rasa memanjakan kalian. Ingin tetap menyuapi kalian, becanda sambil menggosokkan gigi kalian, bercerita sambil memakaikan baju selepas mandi. Masa2 itu terlalu cepat berlalu. Kini kalian sudah perlahan harus bisa mandiri. Bukan karena Ummi jahat. Tapi demi kebaikan kalian. Karena cita-cita akan terwujud dari usaha yang tekun,konsisten dan sedini mungkin. Tentunya sesuai dengan perkembangan usia kalian. Dan melalui IIP ini kita belajar ya Nak. Semoga Alloh ridlo.. aamiin :*
UmmaFayala
[gallery ids="1112,1113,1114" type="rectangular"]
Catatan hari1_games level2:: fayra masih gak suka budhenya ikutan mencatat di lembar belajar. Krn si budhe menyampaikannya bahwa ini ada PR supaya dedek gak ngompol. Alhasil malah ngambek dan maunya sengaja pipis di celana.
Rayfa.. sepertinya Ummi harus meningkatkan level mandiri kakak ray deh. Krn kak rayfa kan sdh lulus TT. Ummi akan memikirkan lagi untuk level mandiri kakak selepas Ummi dinas luar ya Nak. Skrg fokus ke point lainnya seperti makan gak disuapin dan pakai baju sendiri. Hehe
Mbak Fa:: alhamdulillah sama dengan Rayfa. Untuk semangat di games ini sangat bagus responnya. Tapi untuk bebenah tempat tidur setelah bangun itu masih harus motivasi lebih. Kalau pagi dan bangun dengan kondisi "on" bisa diajak bebenah kasur. Tapi ketika siang hari dengan budhe masih belum semangat. Ayo Mbaaak... kamu pasti bisa!!!
Baarokallohu fiikum anak-anak..
Langganan:
Postingan (Atom)
NHW Tahap Ulat: Pekan 6
Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...
-
Bismillah... Memasuki pekan ke-5 semakin seru dan makin "ooo... iya juga yaa" atau "ooh ternyata itu ada ilmunya ya..".....
-
Suara adzan bertalu bergilir. Entah berapa makhluk Allah yang telah merasakan ketenangan keteduhan dan kedamaian dari lantunan syurgawi ini....
-
Duhai Athifah, kasih sayang Ummi membersamaimu serasa singkat sekali tak terasa sudah 10 tahun lebih kamu menghiasi hari-hari Ummi Mbak Fa, ...