Selasa, 18 Juli 2017

Tantangan Kemandirian Anak_Report_day2

Allohu Akbar, subhanalloh! Kalian sudah besar kini.

Ondeee mbak Iffah, betapa akselerasimu membuat Ummi harus ekstra tertatih belajar belajar dan belajar lagi. Belajar lebih sabar, belajar menyusun kalimat. Seperti kakak-kakak yang baru 2 hari duduk di kelas 1 SD. Tapi bedanya ini menyusun kalimat supaya ringan dan lugas. Sederhana dan logic. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah...

Ups, ini late report-b.a.n.g.e.t... karena tantangan sudah berjalan sejak tanggal 13 Juli 2017 dan malam ini kita terpisah jarak Nak... Kita belajar dalam kejauhan. Kita saling menyemangati via telpon dan Ummi hanya menanyakan secara lisan saja kepada kalian maupun budhe. Sabar ya Nak... Kita sedang sama-sama merayu Alloh untuk ridlo pada kita. Adek tau, kalau Alloh sudah ridlo maka semua menjadi indah. Sudah cukup. Karena ketika Alloh ridlo maka adek akan digiring selalu pada kebaikan. Alloh limpahkan rahmat dan hidayah sepanjang langkah hidup kita. Dan kelak,, ada pintu Firdaus yang menanti kita memasukinya. Bercengkerama dan makan coklat kesukaan adek sambil mimik Air dari Telaga Al Kautsar. Atau adek mau mimi susu dari mata air Salsabila? Alloooooh.... itu pasti indaaaaah sekali. Sampai terlalu picik jika Ummi membandingkannya dengan pikiran duniawi. Karena kenikmatan yang tak berujung dan selalu dalam keselamatan itu adalah impian kita Nak. Makanya, apapun takdir Alloh pada kita saat ini, nikmati jalani dan sempurnakan dengan lillah billah minalloh...

Alhamdulillah Athifah yang kreatif selalu ingat dan mengingatkan budhe untuk mengisi tabel PR Ummi. Ya, sebenarnya itu PR Ummi namun sementara didelegasikan karena dinas luar kota ini. Hiks... Maaf ya Nak.. Sepengamatan Ummi melalui budhe, kalian sudah 90% kooperatif dan PR selanjutnya konsisten sampai 10 hari tantangan ini. Semoga saat final, Iyya Iyyo sudah bisa lulus TT. Aamiiin...

Tapi ada yang salah tadi siang saat Ummi telpon dek Iyya.

"Ummi...iyya tadi eek di celana"

Dubrag!

"oh iya Nak? Kok gitu? Adek kelupaan?"

"Adek kebelet sekali Mi".

Deg... saya salah ucap! Kenapa malah men-judge dia lupa? Astaghfirulloh... semoga Engkau cabut ucapan saya tadi ya Alloh. Maafkan Ummi ya dek Iyya... Semoga Adek jadi penghafal qur'an yang kuat ingatannya.

Selanjutnya kami menanyakan kabar Athifah. Hari ini mbak cerita kalau mbak bikin ayunan dari kain sarung pakdhe. Alhamdulillah... Wah Ummi pengen diayun juga sama ayunan mbak Fa...

Fayra belum ada kabar... Hiks... Ummi kangeeen. Telpon Ummi gak diangkat sama budhe Kas (pengasuh Iyyo). Iyyo baik-baik ya... Semoga Alloh selalu menjagamu dengan perlindungan terbaik. Sampai ketemu di hari Kamis Nak... Ummi sayang kalian karena Alloh SWT... :3

_Ummu Fayala_

Catatan Tantangan Kemandirian Anak. Alhamdulillah. Anak-anak makin paham amanah ortunya di ranah publik. Semoga ini mengarah ke perubahan positif. Semoga mereka juga menilai semua ini memang karena kita sedang mendekat pada Alloh SWT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NHW Tahap Ulat: Pekan 6

Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...