Minggu, 15 Juli 2018

Kosongkan Gelasmu bersama PBM

Guys, Ahad yang mulai menghangat di Sokaraja. Masih bernuansa cuti melahirkan. Aktivitas saya masih berkutat, menyusui, teriak-teriak karena ulah si kakak-kakak kreatif sekaligus menyalurkan hobi menyapu. Hehe... Secara tinggal sementara di rumah ortu, yang level idealisme kerapihan rumah jauuuh di atas saya. Saya harus tau diri. Begitulah kira-kira 3 pekan ini saya lalui hari-hari menjadi IRT sejati.

Walau disibukkan kegiatan dalam negri, tetap eksis ber-gawai tentu tak terlewatkan. Apalagi pekan ini dimulainya kelas Penulisan Media Sosial dari PBM.

Rabu, 11 Juli 2018

Athifah: Melepas Masa Balita

10 Juli 2018

Alhamdulillah si sulung hari ini tepat berusia 5 tahun. Mbak Iffah sekarang sudah bukan balita lagi. Bayi saya berkurang satu. Saatnya Ummi bersiap untuk menghadapi masa "menjelang baligh" Mba Iffah.

Selasa, 10 Juli 2018

Kisah Persalinan ke-4 (Part 2)

18 Juni 2018 malam hari.

Wow, alhamdulillah semakin intens namun masih bisa ditahan. Saya merasa persalinan saat ini tidak semanja waktu mba Iffah. Kalau persalinan si kembar kan tidak ditemani suami ya, jadi ya tidak ada tempat bermanja-manja. Hehe.. Meski kemarin ada paksu, saya paling cuma pinjam tangan kirinya untuk saya peluk, dagu saya disandarkan ke lengan bawah beliau sementara tangan kanan beliau mengelus lembut pinggang saya. Fabiayyi 'alaairobbikuma tukadziban.

Senin, 09 Juli 2018

Kisah Persalinan ke-4 (Part 1)

17 Juni 2018.

Sudah 9 hari paksu cuti tahunan sekaligus menanti persalinan ke-4 ini. Rencana kepulangan ke Solok Selatan tanggal 23 Juni dan sampai dengan pagi hari itu belum ada gelombang cinta dari janin. Di hari ke 3 bulan Syawal ini kami masih ada silaturahim dengan keluarga Bani Kertawangsa (canggah saya) di Balai Desa Karang Lewas Lor. Sepulang acara tersebut, kami lanjut ke rumah Mas Adit (sepupu dari keluarga bapak) sampai ba'da Maghrib. Karena perkiraan USG persalinan saya tanggal 15 Juni, maka saya kira sudah saatnya kontrol lagi (sudah lewat 2 hari). Kami pun mampir ke Klinik Omnia untuk mencek jadwal dokter Yelly. Dokter perempuan ketiga yang saya tuju, setelah dokter Prita (Wiradadi Husada) & dokter Widya (praktek di Sumampir). Sepekan sebelumnya, USG dr.Widya menunjukkan kepala janin masih di atas. Beliau langsung menyarankan sesar. #gakpakaihiks. Semoga pemeriksaan besok janin sudah berputar dan menuju jalan lahirnya. Aamiin. Qodarulloh, praktik dr. Yelly besok siang di RS. Elisabeth & malam harinya baru di Omnia. Bismillah besok kita coba ke Elisabeth dulu.

18 Juni 2018

Wallohu a'lam, semenjak pulang kemarin malam, pinggang rasanya nikmaaaat sekali. Saking hebohnya anak-anak, saya sempat lupa bahwa saya lagi hamil. Lari sana, lari sini. Ada adegan jambak menjambak, ada pula yang meringik minta lipstik (ini mencontoh siapa coba :p ). Saya merasa sudah mulai pembukaan. Tapi ragu juga sih, apa hanya kelelahan saja. Oke deh, lanjut periksa ke dr. Yelly. Berangkat pukul 10.30, dapat nomor antrian jam11. Ketemu dokter jam 15.43 coba! Jangan ditanya nikmatnya gelombang cinta saat itu. Sembari menunggu antrian kami sempat makan siang mie ramen dan bento. Sayang lupa foto-foto padahal cukup recommended. 

Alhamdulillah posisi janin sudah baik (kepala di bawah) sayang belum masuk panggul. Begitu kata bu dokter. Wah gak nyangka, olahraga semalam sukses. Saya sempat browsing senam hamil supaya janin lekas beputar tidak sungsang. Saya pakai video bidan Yessi #bidankita. Oleh dr.Yelly disarankan supaya sering-sering ditengok ayahnya supaya janin lekas masuk panggul. Hehehe.. Padahal paksu mah trauma, karena sebelum ke dr. Widya dulu itu sebenarnya posisi janin sudah presentase kepala bagus, eh pas 'ditengok' abinya malah berputar lagi. Hahaha.. Saya mah gak yakin itu ngefek ke beputarnya janin. Alasan logis disampaikan dr.Yelly, bahwa rahim saya sebelumnya menampung 2 janin kembar sehingga sekarang lebih lentur. Positifnya, ketuban relatif mencukupi untuk seusia kandungan saat ini. Kelemahannya ya itu, lebih longgar dan janin bisa leluasa sehingga bisa berputar sesuka hati padahal sudah masuk pekan ke-39 saat itu. Wkwkwk...

Alhamdulillah, terima kasih bu dokter. Bu Yelly ini dokter rekomendasi saya untuk dokter kandungan wilayah Purwokerto setelah dokter Prita ya.. Keduanya sangat gamblang kalau menjelaskan kondisi pasien. Tidak langsung pro sesar. Tapi memberikan alternatif supaya bisa normal. Saya beri rangking 1 ke dr. Prita karena alasan tempat praktik beliau di RS. Wiradadi Husada (dekat rumah), sementara dr.Yelly praktiknya lebih sering di RS.Elisabeth (maaf, saya muslim & kurang nyaman kalau periksa atau lahiran disana. Kecuali kondisi terpaksa seperti saat itu, semua dokter kandungan perempuan sedang ambil cuti. Hahaha).

...bersambung...

NHW Tahap Ulat: Pekan 6

Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...