Sore itu kembali keriuhan hadir. Fayala rebutan sesuatu. Dan as usual, berakhir dengan tangisan salah seorang diantaranya. Saya yang baru sampai rumah dengan badan letih berusaha menguasai diri dan situasi.
"Wah sholihah Ummi, Rayfa, kok menangis.. Ada apa nih?"
Mengalirlah kronologis versi Rayfa yang langsung disahut oleh si mbak.
"Tidak Ummi! Iyya duluan tadi"
Hmm..
"Okelah.. Sekarang Rayfa mana yang sakit? Sudah coba diberi minyak butbut?"
Sembari merangkul dan melihat hasil cubitan sang kakak.
Setelah adik tenang..
"Sekarang siapa ya yang mau duluan meminta maaf? (Sambil melirik keduanya bergantian) Ayolah anak baik.. Siapa mau dipeluk duluan? Ayo ulurkan tangan sayang saudaranya.." ini masa-masa biasanya nada bicara saya sudah mulai naik.
"Ah iya, mba Iffah kan pinternya lebih dari adek. Kan adek sakit banget tuh tadi..Atau adek yang duluan minta maaf karena sayang sama Ummi? Kan kalau cemberut kek gitu Ummi ikut sedih."
Alhamdulillah, dengan sedikit merapal do'a kebaikan untuk mereka, akhirnya si mbak mau mengulurkan tangan lebih dulu dari adiknya..
Semoga kelembutan dan empati kalian terjaga sampai dewasa & maut menjemput. Aamiin
#hari4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional