Rabu, 23 Oktober 2019

Cerita dari Penjara Suci (Karya Antologi ke-3)

Alhamdulillah 'alaa kulli hal...

Karya faksi (fakta genre fiksi, hehe) ketiga Ummi... Semoga bermanfaat...
Ayo pesan sedari sekarang. Apalagi sampai dengan 3 November 2019 ada harga promo lho!

Ada satu cerita di dalamnya yang menggambarkan saat saat Ummi belajar di Pondok Pesantren Miftahussalam. Walaupun hanya dua pekan, tapi pengalaman berharga itu masih melekat dalam ingatan. Kesahajaan, kebersamaan, kedermawanan, kesabaran, keteguhan dan pengorbanan. Terima kasih ya Allah atas nikmat karunia yang diberikan pada kami.

Berikut sedikit cuplikan dari tulisan Ummi di karya antologi ini.
Poster di papan pengumuman sekolah masih terngiang di kepalaku. Pesantren Liburan di salah satu pondok pesantren ternama di kampung kami. Kelas XI SMA adalah masa awal aku mengenal Islam. Meski sudah dua tahun aku berhijab, aku masih merasa masih asal pakai saja. Aku belum mendalami agamaku dan merasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menimba ilmu langsung di pondok pesantren. Mengingat semester depan aku akan mulai sibuk dengan tryout. Kamu pasti paham kan betapa hectic-nya kelas XII? Belum selesai persiapan UAN, kami harus bersiap menghadapi SPMB. Ya, bismillah! Aku akan mencoba bicara pelan pada kedua orang tuaku.“Pak, Bu, ini baru lo ada Pesantren Liburan di Pondok.Tika juga ingin mempelajari agama langsung sama Ustazah, sekaligus melatih kemandirian.” Jelasku pada mereka.“Pondok apa namanya? Sekarang banyak pondok pesantren penganut aliran sesat, jangan macam-macam! Belajar dari sekolah kan cukup” Bapak setengah mengancamku.
Beberapa hari terakhir, televisi ramai memberitakan penangkapan oknum yang disebut teroris. Mereka memakai kedok agamis, memakai latar pesantren, lembaga terhormat pencetak generasi Robbani. Aku terkadang ikut terpancing emosi. Bagaimana bisa mereka menodai Islam dengan perbuatan tersebut. Atau dunia mulai terbalik, disetir dibalik layar produksi tayangan berita di media untuk kepentingan sebagian kelompok saja? Ah, jika bukan di bumi ditampakkan, kelak di Padang Mahsyar kita nantikan kebenarannya. Yang aku yakini, Islam itu agama damai. Rahmatan lil ‘alaamin

Baarokallohu fiikum!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NHW Tahap Ulat: Pekan 6

Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...