Bismillah, setelah "terlewat" pengumuman kelanjutan perkuliahan Ibu Profesional, alhamdulillah Allah ijabah tahun ini untuk kembali belajar bersama komunitas ini. Berbeda dengan kuliah Bunda Sayang sebelumnya, kali ini petualangan kami memasuki Hutan Kupu Cekatan. Kami didampingi oleh para peri hutan yang insyaAllah akan membersamai kami selama 7 bulan ke depan. Wuih lamanyaaa... Semoga kami istiqomah belajar di sini ya...
Sebenarnya akun facebookku sudah lama mengendap sengaja saya freeze. Namun demi perkuliahan ini sy aktifkan kembali. Ternyata platform pembelajaran di Bunda Cekatan sudah banyak perkembangan. Utamanya adalah LMS Mayar. Meskipun di BPS kami terbiasa menggunakan LMS Warkop di Pusdiklat, namun LMS Mayar menjadi "tempat main baru" yang seru kayaknya. So, here we are! Para ibu pembelajar yang sedang berpetualang menemukan potensi diri untuk bisa jadi manager andal keluarga. Aamiin
Pada Batch ke-5 ini kami dipertemukan di regu 1. Berdasarkan kesepakatan, kami memilih nama Anyelir Swarnadwipa. Berdasarkan googling, beberapa sumber membahasakan filosofi Anyelir sebagai berikut:
Bunga anyelir merah, dengan mahkotanya yang mencolok dan memikat, telah lama dipuja sebagai simbol cinta, keberanian, dan hasrat. Warna merahnya yang cerah dan menyala melambangkan cinta yang tak terbatas, seperti detak jantung yang tak pernah berhenti berdetak untuk orang tercinta.
Lalu
Carnation atau Anyelir merah marun adalah simbol kekuatan dan keberanian. Warna merah marun yang dalam pada kelopak bunga ini mencerminkan kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi cobaan. Tanaman dengan warna ini melambangkan konteks perjuangan dan tekad.
Lantas Swarnadwipa berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Pulau Emas. Nama ini disempatkan pada Pulau Sumatera. Dimana kami dalam regu ini adalah ibu-ibu yang berdomisili di Pulau Sumatera.😇
Dan izinkan aku memulai petualangan ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar